Pagi ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dibuat terkejut dengan kedatangan Tuti, (54) Pekerja Harian Lepas (PHL) dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Ahok sapaan Basuki mengaku telah mendengar aksi Tuti yang berani mengusir para pendemo yang menginjak-injak taman di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/3) kemarin.
Tuti yang mengenakan pakaian hijau bertuliskan 'Pemeliharaan Jalur Hijau Jalan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta', lengkap dengan topi merah jambunya ini terlihat datang ke kantor Ahok sekitar pukul 08.30 WIB. Setibanya Ahok, dia pun terlihat langsung berjabat tangan dan saling mengumbar senyum. Tuti pun langsung bercerita bagaimana aksinya menghalau para pendemo yang menginjak-injak taman yang sedang dia bersihkan.
"Iya, saya juga enggak demen (suka), Pak, tamannya diinjak-injak," kata Tuti di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (23/3).
Mendengar cerita Tuti, Ahok pun bertanya mengapa tidak difoto ulah para sopir yang merusak taman. "Ibu enggak bisa foto? Seharusnya foto dong mereka, biar bisa ditangkap. Kalau ada demo, mesti difotoin. Ibu ada hape enggak buat foto?," tanya Ahok.
Tuti pun menjawab handphone yang biasa digunakan tidak ada kameranya sehingga tidak dapat mengambil momen ulah pendemo. "Enggak foto waktu itu. Saya singkirin saja. Sudah diinjek-injekin. Enggak punya (handphone berkamera) pak. Lagi lowbat kemarin," jawabnya sambil menunjukkan ponsel miliknya.
Melihat ponsel yang dimiliki Tuti, mantan politisi Gerindra ini pun berencana akan memberikan ponsel berkamera kepada PHL yang telah bekerja selama 17 tahun itu. Menurutnya, penting bagi pekerja di lapangan untuk memiliki ponsel berkamera agar bisa memotret oknum perusak taman.
"HP-nya jelek, yang enggak ada kamera. Ya sudah, kasih HP. Nanti dikirim bu. Nanti kalau ada apa-apa, ibu fotoin ya," ujarnya.
Tuti yang mengenakan pakaian hijau bertuliskan 'Pemeliharaan Jalur Hijau Jalan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta', lengkap dengan topi merah jambunya ini terlihat datang ke kantor Ahok sekitar pukul 08.30 WIB. Setibanya Ahok, dia pun terlihat langsung berjabat tangan dan saling mengumbar senyum. Tuti pun langsung bercerita bagaimana aksinya menghalau para pendemo yang menginjak-injak taman yang sedang dia bersihkan.
"Iya, saya juga enggak demen (suka), Pak, tamannya diinjak-injak," kata Tuti di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (23/3).
Mendengar cerita Tuti, Ahok pun bertanya mengapa tidak difoto ulah para sopir yang merusak taman. "Ibu enggak bisa foto? Seharusnya foto dong mereka, biar bisa ditangkap. Kalau ada demo, mesti difotoin. Ibu ada hape enggak buat foto?," tanya Ahok.
Tuti pun menjawab handphone yang biasa digunakan tidak ada kameranya sehingga tidak dapat mengambil momen ulah pendemo. "Enggak foto waktu itu. Saya singkirin saja. Sudah diinjek-injekin. Enggak punya (handphone berkamera) pak. Lagi lowbat kemarin," jawabnya sambil menunjukkan ponsel miliknya.
Melihat ponsel yang dimiliki Tuti, mantan politisi Gerindra ini pun berencana akan memberikan ponsel berkamera kepada PHL yang telah bekerja selama 17 tahun itu. Menurutnya, penting bagi pekerja di lapangan untuk memiliki ponsel berkamera agar bisa memotret oknum perusak taman.
"HP-nya jelek, yang enggak ada kamera. Ya sudah, kasih HP. Nanti dikirim bu. Nanti kalau ada apa-apa, ibu fotoin ya," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar