
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok--antara/Puspa Perwitasari
Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geleng-geleng kepala menyimak sejumlah pernyataan yang meminta dirinya mundur menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Menurut Ahok pernyataan tersebut tidak objektif.
Ahok mengungkapkan banyak orang yang ingin menjegal dirinya dengan cara aneh. Padahal, Ahok bilang, dirinya menerima berdebat jika dijegal melalui sejumlah progran kerja yang ditawarkan.
" Calonin calon yang pintar. Jual program, bukan cuma asal bukan Ahok. Kasian lu kalau asal bukan cuma Ahok," kata Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Mulya Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2016).
Ahok menilai pihak yang melontarkan pernyataan agar dirinya mengundurkan diri itu tak mengerti hukum. Pasalnya, Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015 mengamanatkan seorang calon petahana harus menghabiskan masa jabatannya. Dia menduga banyak orang yang takut pada dirinya jika maju lagi.
"Lu kenapa nyuruh gua mundur, takut amat sih sama gua. Tunggu aku selesain kerja dulu sampai Oktober 2017. Jadi kalau enggak mau saya lagi, ya sampai Oktober 2017 ya," terang Ahok.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)--MI/Ramdani.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra mengungkapkan bahwa harusnya petahana mundur saat akan maju dalam pilkada. Riza bilang petahana punya kewenangan yang rentan disalahgunakan untuk kepentingan pilkada.
"Bayangkan, petahana bisa memobilisasi birokrasi. Kalau ada kepala dinas atau kepala sekolah yang tidak melaksanakan perintahnya saat kampanye bisa saja dimutasi. Petahana itu punya daya rusak yang besar," ujar Riza.
(YDH)
0 komentar:
Posting Komentar