Sabtu, 02 Juli 2016

Lebaran makin dekat, ormas preman marak minta jatah THR

Lebaran makin dekat, ormas preman marak minta jatah THR
Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah tingal menghitung hari. Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) berbondong-bondong memburu Tunjangan Hari Raya (THR) kepada sejumlah pengusaha. Dalih mereka yakni meminta partisipasi para pengusaha untuk pengamanan pada saat hari Lebaran.
"Ada surat dari kelurahan minta partisipasi Lebaran, saya ngasih duit Rp 50 ribu," kata pegawai salah satu tempat usaha di wilayah Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Deni, pekan lalu.
Selain itu, kata dia, permintaan THR juga datang dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi. Alasannya juga sama, meminta partisipasi pengamanan selama Lebaran di wilayah setempat.
"Orangnya juga belum ke sini, biasanya beberapa hari setelah ngasih surat permintaan partisipasi datang kembali," ungkap Deni.
Hal yang sama juga dilakukan ormas kepemudaan di wilayah setempat. Mereka dengan seragam identik loreng berwarna oranye itu tak tanggung-tanggung menyodorkan jumlah kebutuhan untuk melakukan pengamanan selama Lebaran.
"Di suratnya kebutuhan pengamanan selama Lebaran hingga puluhan juta rupiah. Mulai digunakan untuk konsumsi anggota sampai dengan upah," tandasnya.
Meski demikian, dia mengaku belum memberikan permintaan sejumlah uang sebagai partisipasi pengamanan Lebaran kepada ormas tersebut. Ironisnya cukup banyak yang meminta uang dengan dalih partisipasi pengamanan Lebaran.
"Heran saja, pengamanan kan tugasnya kepolisian. Ini kok sampai ormas juga yang melakukan pengamanan, kenapa enggak sekalian ikut perang saja," paparnya.
Tak hanya ormas, puluhan preman dan juru parkir di Palembang juga meminta THR kepada sopir angkot dan pemilik kendaraan.
Saat razia di Jalan MP Mangkunegara, Sekip, Kecamatan Kemuning, polisi berhasil mengangkut belasan juru parkir dan preman kedapatan sedang memalak minta THR sopir angkot jurusan Ampera-Lemabang.
Kemudian, polisi menyisir kawasan Pasar Lemabang. Di sini, puluhan preman dan juru parkir digelandang ke kantor polisi.
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP Hans Rahmatullah mengatakan, razia dilakukan untuk menekan angka kriminalitas jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Hal ini menindaklanjuti laporan masyarakat resah dengan ulah para pelaku.
"Kita ingin Lebaran di Sumsel aman, tidak ada gangguan ketertiban masyarakat," kata Hans.
Dalam razia tersebut, kata dia, sebanyak 43 preman (satu di antaranya perempuan) ditangkap.
"Ada yang meresahkan, banyak juga yang minta THR ke sopir-sopir angkot dan pemilik kendaraan," bebernya.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk melaporkan apabila ada ormas dan preman meminta THR secara paksa.
"Seandainya dilakukan dengan cara kekerasan, tolong lapor ke kami, akan kami proses secara hukum," ujar Irjen Tito Karnavian, mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Polri tidak akan memberi toleransi terhadap ormas yang melakukan tindakan pemerasan. Pelaku pemerasan diancam Pasal 368 KUHP dan Pasal 369 KUHP.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Lebaran makin dekat, ormas preman marak minta jatah THR

0 komentar:

Posting Komentar